Rabu, 23 November 2016

Menghargai waktu



       Kodarralloh, Alhamdulilah wa syukuriilah, Alloh SWT masih memberi detik-detik berharga, diumur ini. Berikut ini sedikit curahan ekspresi yang saya buat dalam bentuk tulisan yang semoga menjadi pengingat, termasuk bagi saya.
J

(Dok. Saat Raker sehabis yasinan masa2 ketika jadi penghuni Mahad Polban Gen.1 Kece Badai 2014)

Hal yang memotivasi saya adalah ketika mendengar kisah-kisah luarbiasa manusia yang digoreskan pada lembar-lembar sejarah kehidupan ini. Banyak kemudian dari kisah-kisah itu terus menginspirasi dari generasi-kegenerasi. Tentulah pribadi ini bukan salah satu dari kisah-kisah itu, namun ada secuil keinginan  diri ini untuk beraazaam agar menjadi pribadi,yang sedikit bermanfaat serta bisa menginsfirasi, baik itu hanya untuk keluargaku sendiri.

Haru dan bangga ketika mempelajari kisah mengorbankan Pak Jendral Soedirman  dalam perang melawan para penjajah dulu, yang sampai dalam keadaan sakitpun beliau rela bergerilia naik turun gunung bahkan dengan kondisi ditandu oleh para prajurit setianya, dalam kisah ini kita belajar betapa pengorbanan sungguh-sungguh dalam menjalankan amanah, tugas, ataupun kewajiban yang kita punya. Sedikit dari penggalan kisah Pak Jendral soedirman itu, kita belajar apapun posisi kita saat ini, baik sebagai pelajar, karyawan, rakyat, anak dari orang tua kita, bahkan posisi kita sebagai seorang hamba, tentunta kita harus menjalankan secara penuh amanah tersebut dengan benar-benar melaksanakan secara sungguh-sungguh apa yang kita harus laksanakan.

Iri bercampur bangga, ketika ada sosok-sosok muda dizamzn ini yang berprestasi, yang dengan umurnya yang masih muda, namun begitu banyak memberikan manfaat dengan action-action kreatifnya. Yang rela menyisihkan sebagian waktu untuk membagi-membagi kebermanfaatan kepada sesama. Ka Budi Waluyo salah satunya, pendiri sekolah TOEFL dan B.Inggris Online ini, di sela-sela kesibukan kegiatan perkuliahan yang padat selama S2 dan S3 Luar Negeri di rela kemudian untuk mengajarkan materi TOEFL serta B.Inggris, dengan alasan dan tujuan agar anak-anak Indonesia bisa melaksanakan pembelajaran B.inggris (khusunya) tanpa terhalang dengan keterbatasan jarak. Inspirasinya lahir dari rasa iba dirinya ketika menyaksikan keterbatasan anak daerah dalam memperoleh pendidikan yang setaradengan anak-anak yang ada dipusat kota. Sama halnya dengan Ka Budi Waluyo, seorang Alfatih Timur juga merupakan salah satu anak muda yang sama-sama luar biasa, ya dia adalah Founder dari yayasan Kitabisa.com, cara pikirnya yang kreatif dan didorong dengan kepedulian tehadap sesama, suatu sistem kreatif lahir, terlebih dalam soal penggalangan dana bantuan untuk kemanusiaan dengan akses berbasis web, cara penggalngan dana yang beda, kemudian memudahkan para donatur untuk memberikan bantuanya dimanapun berada, alhasil dari cara kreatif ini banyak dana terkumpul dari orang-orang baik sehingga semakin banyak orang-orang yang terbantu lewat yayasan kitabisa.com.
Dikala orang-orang mengoreskan kebaikan-kebaikan dan mengoptimalkan waktu mereka agar lebih bermanfaat dan produktif, lantas dimana kah posisi kita saat ini kawan? apakah kemudian hanya menghabiskan kesempatan waktu kita ini dengan hal yang penuh kesia-sian belaka? Ini bukan berarti bahwa kita secara total harus meninggalkan kegiatan duniawi kita, yang bahaya ketika tujuan hidup ini terbelenggu dengan angan-angan dunia yang bisa sampai melalaikan kita sebagai muslim unuk mengingat kehidupan yang abadi yakni kehidupan akirat. Tertera jelas dalam kandungan surat Al-Asr (Demi Waktu), bahwa dikatakan dalam surat tersebut “sesungghnya manusia itu benar-benar dalam kerugian” “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat mena sehati supaya mentaati kebenaran….” Dalam potongan ayat tersebut jelas poin penting bahwa manusia yang beriman kepada perintah Alloh dan Rosulnya serta orang-orang yang mengerjakan amal saleh atau kebaikan-kebaikan adalah orang-orang yang tidak rugi artinya merekalah yang tepat dalam memanfaatkan waktu-waktunya. Apapun posisi ataupun amanah kita saat ini, baik sebagai pelajar yang sedang menuntut ilmu, pembisnis, karyawan, engineer, penjabat, dan lain sebaginya semata-mata dilakukan hanya sebagai pengabdian kita kepada Alloh SWT, sungguh sangat rugi sekali kita ketika hari-hari kita dalam beratifitas berjam-jam namun hanya ditujukan untuk sekedar duniawi saja sungguh sangat rugi, semoga kita bisa meruluskan segala niat dan tujuan kita, menghargai waktu-waktu berharga kita, dan semoga kita dapat senantiasa menjaga hati  fikiran kita dari hanya berisikan duniwi saja, Maksimalkan waktu-waktu kita kawan karena sungguh dunia ini hanya seperti air di jari telunjuk kita, dibandingkan dengan akhirat yang luasnya seluas air di samudra, “ menghargai waktu juga berarti kita bisa mensyukuri keadaan yang Alloh berikan didalam kehidupan yang kita jalani sekarang ini. Mari kita pintar-pintar menghargai dan mensyukuri waktu berharga kita, hidup didunia ini sebentar dan Cuma sekali, jangan sampai kita menyesal di hari kemudian jika kelak kita sudah ada difase kehidupan akhirat. Ditutup dengan tukisan luar biasa yang saya kutip dari IG ust @felix_xiaw

“Semuanya akan tergantung dari pemikiran kita, akan menurut pada prinsip kita tentang tujuan hidup dan keyakinan akan akhirat”

“Mereka yang hanya dunia jadi tujuannya, wajar bila rutinitasnya dipenuhi segala yang fana, tawa, canda, yang melalaikan”

‘Tentang baju tertrendi, goyang terkini, gadget tercanggih, destinasi luarnegeri, terlihat high dan dikagumi penjuru negeri”

“Kenikmatan-kenikmatan semu tanpa arti ialah bila standar semua harus pada materi, yang ada hanya bertambah kegalauan

“Padahal bahagia itu paling enak ditemukan dalam kesederhanaan, dalam hal-hal kecil yanh bisa disyukuri dan dimaknai”

“Dan puncak kesederhanaan pikir itu ialah keimanan, keyakinan bahwa Allah tahu yang terbaik bagi hamba-Nya, sesimpel itu”

“Maka sesiapa yang Allah tujuan hidupnya, keadaan apapun baik baginya, sebab mampu hantarkan dirinya menuju ketaatan”

“Bahagia baginya bukan materi tapi ada pada hati yang selalu bisa menemukan keindahan pada apapun yang Allah beri baginya”

“Karena bukan apa yang diberikan yang paling penting, tetapi mengenal siapa pemberinya, itu yang munculkan bahagia “ (23/11/2016)


Share:

Rabu, 09 November 2016

Konteks KAMMI hari ini



Ini tulisanku ketika masa2 berorganisasi di kampus hhe (late Post)



Dokumentasi 2014 survey baksos ketika itu bersama Alm.Sabiq (paling kanan)



          18 tahun KAMMI (Kesatan Aksi Mahasiswa Muslim Indonsia) umur KAMMI dari kelahiranya 29 Maret 1998, lahir dari sebuah keprihatinan besar generasi muda muslim terhadap bangsa yang sedang terisolasi dari kebiasan demokrasi dimana pemikiran-pemikiran dan gagasan dibungkam, demi sebuah alasan kayal yang terkesan logis ketika itu, yakni “Stabilitas Nasional”. Namun dalam kata “Stabilitas Nasional” tesebut tersirat sebuah ambisi utopis ketika peguasa “sakit” ingin melanggengkan kekuasannya ketika itu. KAMMI dengan beberapa organisasi lain kemudian bersama-sama terus memperjuangkan sebuah gagasan baru untuk sebuah bangsa indonesia yang lebih baik yakni “Reformasi”, dimana sebuah gagasan  dan platform baru untuk indonesia yang lebih dinamis. Tak telak tanggal 21 Mei 1998 Orde barupun tumbang, menandai sebuah era baru untuk ibu pertiwi kita yakni bangsa indonesia. KAMMI adalah sebuah gerakan mahasiswa muslim ekstra kampus yang berbekal semangat perubahan(read: reformasi). 
       18 tahun merupakan usia yang bukan belia lagi, dimana usia ini idealnya merupakan usia produktif yang semestinya ditandai dengan bertambahnya kontribusi KAMMI untuk bangsa indonesia dalam rangka mengisi celah-celah reformasi yang masih harus dibenahi untuk lebih baik lagi. Belajar pada sejarah dari persefektif  komunal, yakni ketika Darul islam lahir di Madinah sekitar 15 abad lalu dimana seuatu entitas baru manusia lahir, generasi qurani, generasi terbaik yang berpegang teguh ada manhaj islam (baca: Malimfitoriq), yakni komunitas muslim. Yang ketika berumur 18 tahun dapat melebarkan pengaruhya ditataran bumi ini, mengalahkan Imperelium keji untuk membebeskan umat manusia dari ketundukan kepada mahluk menjadi ketundukan kepada Alloh SWT semata. Atau dari sejarah lain dalam persefektif individual, diamana ketika Muhamad Alfatih pada usia mudanya meraih presetasi sebagai raja dan tokoh dalam penaklukan impereium konstantinopel. Pun dalam sejarah nasional keika prestasi Ir.Soekarno membentuk PNI ketika usia mudanya, yang kemudian pada catatan sejarah menjadi organisasi yang diperhitungkan. Sepenggal sejarah-sejarah diatas merupakan bagian sedikit dari sejarah-sejarah lain yang bisa menjadi pembelajaran ataupun motivasi untuk seluruh entitas KAMM umumnya atau KAMMI Bandung pada khususnya. Jadi mau seperti apakah KAMMI hari ini? Secara regional KAMMI Bandung pun tentunya harus memilki cita-cita dan kontribusi nyata dalam mengisi usia 18 tahun KAMMI dan dalam mengisi celah-celah reformasi untuk lingkup regional kota Bandung. Bukan malah menimbulkan sikap pesimisme antipati, dan skeptis(ragu-ragu) bagi masyarakat Bandung. Tentunya menjadi sebuah tugas mulia untuk KAMMI Bandung agar memberikan kontibusi nyata untuk kota bandung hari ini. “Spirit Bandung Lautan Api Jayakan Indonesia” menjadi tema Muskerda ( musawarah Kerjan Daerah) regional KAMMI Bandung tgl 24-16 Maret lalu, dalam kata tersebut tersirat sebuah harapan dan cita-cita mulia KAMMI Bandung untuk dapat berkontribusi nyata untuk masyarakat Bandung pada khusunya dan masyarakat indonesia pada umunya. Hal demikian semata-mata pengaplikasian dari amal ma,ruf nahi mungkar dan mengejawatahkan makna hadis Rosulalloh SAW bahwa manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi manusialainya. Pun sehausnya seorang muslim ataupun pemuda hari ini memiliki cita-cita dalam memberimanfaat bagi umat, bukan malahan tergeroti oleh ambisi “Keakuan” (egosentrisme) dan tergerogoti oleh penyakit apatis dalam melihat problematika umat hari ini. Tentuya jikamana gernerasi muda hari ini demikian adanya, maka generasi muda indonesia sedang “sakit”.  Maka dari pada itu tentunya KAMMI harus memiliki spirit untuk terus mempelopori menjadi organisasi pemuda muslim yang terdepan dalam kontribusinya untuk bangasa ini, menyediaka ageda-agenda strategis, yang bisa lebih bersinergis dengan seluruh potensi stakeholder yang ada, dan tentunya tetap menjaga orientasinya kepada kalimat “Laillalloh muhammad rosulalllah”semata. Karna kemudian penting berpegang teguh pada hal-hal yang bersipat prinsip dan menjunjung tinggi manhaj islam (baca:Ma’alimfitoriq). 
      Hal ini demkia juga harus terejawantahkan pada masing-masig pribadi kader KAMMI karena pemahaman kader secara langsung bekaitan erat dengan kelangsuan suatu organisasi atau kelompok. Hal ini tergambar bagaimana pasukan alfatih masing-masing dari individunya tertarbiyyah baik, satu orientasi dan masing-masing menjaga amalannya sehinnga medapat julukan pasukan terbaik. Ataupun karakter islam yang terpatri pada Asyahid Said Qutb yang sampai berujung pada tali gantung untuk menyambut momen syahid, dalam menghadapi rezim thogut Jamal Abdul Nasir (Baca: Mengapa Aku Dihukum Mati) begitulah cerminan seorang muslim dalam mejaga keagungan tauhid. Mengutip gagasan yang disampaikan pak Heru Sundaru (W.Ketua DPRD Kota Bandung) dalam sela tanya jawab ketika muskerda KAMMI hari ini juga, harus memegang tiga prinsip sederhana yang mendasar, untuk menjaga eksistensinya sebagai organisasi pergerakan yang tetap menjaga izzahnya (wibawa) yakni menjauhi penyakit materialistik dan transaksional, menjadi organisasi yang bisa sinergis dengan OKP lain dan masing-masing kadernya menjunjung tinggi tanggung jawab Akademik. Ketiga prinsip tersebut tentunya harus menjadi catatan dan motivasi tersendiri agar KAMMI tetap menjadi organisasi pergerakan yang tetap diharapkan keberadaanya oleh masyarakat dan bangsa indonesia ini. Ketiga prinsip diatas akan kemudian saya jelaskan kembali dalam tulisan berikutnya,tentunya setelah memenuhi kewajiban akademik hari ini, semoga memberiakan sedikit manfaat.(08/04/2016)
Share:

Idealita Dan Realita


Idealita dan realita
ibarat  si air dan si api

idealita dan realita
ibarat si terang dan si gelap

idealita dan realita
antara si damai dan si gaduh

idealita dan realita
antara diriku dan dirimu

idealita dan realita
antara simuda dan si tua
simuda yang idealis dan si tua yang terlalu bijak
atau antara simuda yang idealis dan simuda yang tua sebelum waktunya

idealita dan realita
tak khayal antara teori dan kenyataan
mungkin kata ideal hanya ada dalam kyayal setiap benak  manusia saja?
Ataupun hanya sebatas omongan dalam setiap ajang diskusi ?

Entahlah....
Munkin kehidupan ini hanya sebatas menirima kenyataan, tak ada kata merubah keadaan
Idealpun harus tunduk pada kenyataan

Idealita dan realita
yang akhirnya seorang Soe Hok Gie yang idealis pun lebih memilih mati muda dari pada tunduk pada keaadaan.

idealita dan realita
adakah keduanya bisa sejalan, atau si ideal bisa mengalahkan realita?
entahlah sejarah belum berbicara demikian kawan, ditanah subur ini.
Hanya banyak tuan-tuan yang memilih sulit dari pada mudah

Entahlah,,
Diri ini sebatas anak kemari sore, masih harus duduk manis dikelas formal.
Si tua mengoceh “Terimalah anak muda, inilah yang namanya hidup ”.
Seolah-olah hidup hanya untuk memasrahkan diri pada keadaan.

Idealita dan realita
Antara si timur dan si barat. (09/10/16)

:: Terinspirasi dari puisi Gus mus “Kau ini bagaimana dan aku harus bagaimana” yang dikutip dalam buku yang menggugah pemikiran “Jalan Kontribusi” Karya Kang Santo Triyogo A.



Share:

Late post : Memaknai Momentum Kemerdekaan dari Prespektif Pemuda Hari Ini



Gambar Ketika Penggalangan Baksos HPMC Ramadan 2016

Tinggal menghitung hari tanah air akan merayakan kembali hari jadinya yang ke-71. Bigitulah seolah-olah setiap negera di dunia ini memiliki hari jadinya masing-masing, terlebih negara-negara yang dulunya merupakan negara korban imperialisme (penjajahan) abad belasan Masehi, korban dari ambisi keserakahan negara-negara tak manusia yang berani berabad-abad lamanya mempraktekan pemerasan dan perbudakan pada setiap negara-negara yang dilaluinya. Momentum hari kemerdekaan 17 Agustus mengingatkan kepada kita semua sebagai warga negara indonesia saat ini untuk terus mengambil hikmah atau pun pelajaran penting dari peristiwa kemerdekaan, baik sejarah pra kemerdekaan, persiapan kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan. Ir.Soekarno dengan istilah andalannya yaitu “Jasmerah” yang merupakan akronim dari jangan sampai melupakan sejarah. istilah dari salah satu founding father tersebut mengingatkan kepada kita sebagai warga negara untuk memetik banyak pelajaran dari riwayat perjalanan bangsa ini,  agarmana bangsa ini tidak tersandung kembali pada batu sandungan yang sama untuk yang kedua kalinya. Ingat kawan bawa kita semua adalah elemen penting dari bangsa (baca:Gerakan ke Negara), yang akan menentukan mau seperti apakah bangsa ini dimasa yang akan datang/such as whether indonesia in the future?. Terlebih para generasi mudalah akan menjadi generasi penerusnya,*hehe ingat kita semua termasuk elemen penting bangsa ini. Menelaah kembali tentang sejarah, bahwa momen kemerdekaan bangsa kita tidak terlepas dari yang namanya generasi muda. Banyak peristiwa penting terjadi melibatkan para generasi muda yang kemudian menjadi pelopor tonggak perjuangan melawan imperialisme banyak kemudian dahulu organisasi kepemudaan di tiap daerah yang terlahir atas dasar solidaritas dan keprihatinan atas kondisi bangsa, diantarnya jong sumatra bon, jong ambon,jong java dll. Flash back dikit sepenggal kisah dalam detik-detik persiapkan kemerdekan bahwa ada perdebatan penting yang terjadi antara golongan muda (sukarni, wikana, sayuti malik dkk) dan golongan tua (Moh.Hatta, soekarno dkk). Golongan muda yang ambisius menginginkan proklamsi kemerdekaan dilakukan sesegera mungkin, karena jepang telah menyerah pada sekutu (15 Agustus 1945) setelah dibomnya Kota Hirosima dan Nagasaki. Sedangkan golongan tuaersikukuh harus mempertimbangkan kondisi saat itu, hingga pada tanggal 16 Agustus 1945 terjadinya peristiwa Rengesdengklok oleh golongan muda. Akhirnya dari latar belakang peristiwa itu menjadi pendukung terjadinya peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, bertepatan pada hari jumat 9 Ramadhan 1433 H. Akhirnya bangsa indonesiapun lahir sebagai negara yang merdeka dari penjajahan belanda dan jepang, memulai babak baru sebagai bangsa yang merdeka. Sedikit sepenggal sejarah keterlibatan para generasi muda tadi dari sekian banyak kisah pemuda yang tergores dalam perjalanan merdekanya bangsa ini.
Dalam konteks indonesia hari ini, banyak sekali pemahaman yang berkembang bagaimana mendefinisikan bangsa indonesia yang merdeka, banyak masyarakat hari ini mendefinisikan merdeka itu bukan terlepasdari penjajahan fisik semata, namun ada yang berpendapat hari ini indonesia belum merdeka, belum merdeka dari kemiskinan, penggangguran, korupsi dan banyak lagi, bahkan banyak aset-aset srategis negara saat ini yang sebagin besar sahamnya dimiliki oleh pihak asing. Sebagai referensi data untuk penduduk miskin di Indonesia dari data BPS (Badan Pusat Statistika) bulan maret 2016 mencapai 28,01 juta orang (10,86 persen), ini tentunya bukan angka yang sedikit kawan. Data ini tentunya memiliki dampak “Domino” terhadap timbulnya permasalah-permasalahan sosial lainya yang lebih kompleks, seperti meningkatnya pengangguran, tingkat pendidikan penduduk yang rendah, kualitas kesehatan masyarakat yang rendah, tidak prilaku kejahatan (krimnal) meningkat, merajarelanya prostitusi dan banyak lagi. Lantas mau seperti apakah posisi kita sebagai generasi muda saat ini? Yang tentunya harus terlibat dalam pembentukan nasib bangsa ini dimasa depan, mau dibawa kemana? *bukan lagu. Cara memaknai kemerdekaan generasi muda saat ini adalah dengan mengisi diri dengan hal-hal yang positif, berikut bebera cara memaknai kemerdekaan indonesia.
1.Menambah kapasitas dalam bidang keilmuan,
Tentu ini salah satu hal yang tepat dalam mengisi dan memaknai kemerdekaan hari ini bagi para generasi muda, bukan hal yang sebanding memang jika dibandingkan dengan perjuagan para pahlawan kemerdekaan dulu yang mengorbankan nyawanaya dimedan perang, namun dengan mennambah kapasitas keilmuan kita dalam berbagai bidang akademik maupun non-akademik, melalui lembaga formal maupun informal sama-sama berpotensi meningkatkatkan kwalitas generasi muda yang ada, ditambah lagi dengan pembagunan karakter dari berbagai nilai kehidupan seperti nilai-nilai agama, tentunya ini akan berdampak baik bagi perkembangan bangsa kedepaya. Ini tergambar dari berbagai riwayat kemajuan peradaban diberbagai belahan bumi, contoh saja bagaimana peradaban islam modern berjaya semasa bani Abbas yang berpusat di Bagdad dengan masa kejayaan selama 8 Abad lamaya, semua itu adalah didasarkan pada masarakat yang berorientasi kepada keilmuan dan nila-nilai agama yang terejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari (baca : Imperilium III). Sudah harus kita yakini bahwa dengan ilmu Alloh akan menggakat hambanya beberapa derajat seperti tertulis  jelas dalam Quran surat Al-Mudjadilah ayat 11.
2.Membentuk mental wirausaha
Sungguh sangat mulia sekali orang-orang yang berjuang menjadi seorang wirausaha*pendapat sendiri hehe, karena seorang wirausaha ini secara tidak langsung mereka membantu permasalahan pengangguran yang ada indonesia, terlepas dari orientasi bisnis yang ada. Menurut data yang pernah saya dapatkan dalam sebuah seminar kewirausaan dijelaskan bahwa tingkat jumlah wirausahadi indonesia itu sekitar 6 % ditahun 2013, angka ini lebih kecil jika dibandingkan negara tingkat wirausaha yang ada di Singapura sekitar 11%. Banyak sekali ditahun ini generas muda yang terjun dalam bidang bisnis, ini salah satu fakta yang membanggakan dan tentunya berdampak baik untuk bangsa ini. Pentingnya membangun mindset seorang job creator dibandingkan dengan job seeker. Terlebih pola wirausaha yang berorientasi untuk memajukan ekonomi masyarakat seperti istilah yang kini populer yaitu social enterpreneur. Dimana pola wirausaha atau bisnis yang tidak hanya berorientasi pada kuntugan pribadi semata, tapi berfokus  lebih dalam memberdayakan masyarakat agar prekonomianya meningkat lebih baik.
3. mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
Memaknai momentum kemerdekaan dengan melibatkan diri dalam kesibukan-kesibukan organisasi sosial kemasyarakatan merupakan juga salah satu cara yang tepat dalam memaknai momen kemerdekaan hari ini. Berjamurnya organisi ataupun komunitas sosial kemasyarakatan yang dibentuk generasi muda salah satu tanda baik, hal ini menandakan bahwa semakin bertabahnya generasi muda yang prihatin, dan peduli kepada permasalahan-permasalan dalam kehidupan masyarakat. Baik organisasi yang berfokus dalam bidang lingkungan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan bidang-bidanglainnya. Satu pelajaran berharga dari setiap organisasi atau komunitas sosial kemasyarakatan, mereka peduli dengan kondisi masyarakat hari ini, dan ingin menjadi bagian dari solusi untuk masyarakat. Meningkatkan sikap peduli sesama dan menjauhkan penyakit egosentrisme (berorientasi hanya pada diri sendiri) itu sangat penting, bukankah seorang hamba itu harus bermanfaat bagi sesamanya? Seperti terkadung dalam sebuah hadis riwaytat Thabrani “Khoirunas Angfauhum Linnas” yaitu sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Itulah beberapa cara dalam memaknai kemerdekaan bangsa ini, sedikit memang tapi semoga jadi sedikit  referensi dan mejadi bahan evalusasi di bagi penulis sendiri. Yuk sama-sama mengisi masa muda ini dengan aktifitas-aktifitas positif, ajak kawan-kawanya untuk sama-sama berbuat positif. Ingat masa muda cuma sekali jangan disia-siakan kawan, mengutip kalimat dari Pak.Budi Waluyo (Perintis Sekolah TOEFL Online) Let’s Break The Limits!!! Janganan sampai keterbatasan apapun menjadi penghambat diri kita untuk lebih berkebang dan bermanfaat. Dirgahayu RI ke-71. Semoga Alloh senantiasa merahmati tempat tinggal kita. (by.Yuda Wardiana)
Share: