Rabu, 09 November 2016

Idealita Dan Realita


Idealita dan realita
ibarat  si air dan si api

idealita dan realita
ibarat si terang dan si gelap

idealita dan realita
antara si damai dan si gaduh

idealita dan realita
antara diriku dan dirimu

idealita dan realita
antara simuda dan si tua
simuda yang idealis dan si tua yang terlalu bijak
atau antara simuda yang idealis dan simuda yang tua sebelum waktunya

idealita dan realita
tak khayal antara teori dan kenyataan
mungkin kata ideal hanya ada dalam kyayal setiap benak  manusia saja?
Ataupun hanya sebatas omongan dalam setiap ajang diskusi ?

Entahlah....
Munkin kehidupan ini hanya sebatas menirima kenyataan, tak ada kata merubah keadaan
Idealpun harus tunduk pada kenyataan

Idealita dan realita
yang akhirnya seorang Soe Hok Gie yang idealis pun lebih memilih mati muda dari pada tunduk pada keaadaan.

idealita dan realita
adakah keduanya bisa sejalan, atau si ideal bisa mengalahkan realita?
entahlah sejarah belum berbicara demikian kawan, ditanah subur ini.
Hanya banyak tuan-tuan yang memilih sulit dari pada mudah

Entahlah,,
Diri ini sebatas anak kemari sore, masih harus duduk manis dikelas formal.
Si tua mengoceh “Terimalah anak muda, inilah yang namanya hidup ”.
Seolah-olah hidup hanya untuk memasrahkan diri pada keadaan.

Idealita dan realita
Antara si timur dan si barat. (09/10/16)

:: Terinspirasi dari puisi Gus mus “Kau ini bagaimana dan aku harus bagaimana” yang dikutip dalam buku yang menggugah pemikiran “Jalan Kontribusi” Karya Kang Santo Triyogo A.



Share:
Lokasi: Tangerang, Indonesia Bandung, Bandung City, West Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar