Rabu, 23 November 2016

Menghargai waktu



       Kodarralloh, Alhamdulilah wa syukuriilah, Alloh SWT masih memberi detik-detik berharga, diumur ini. Berikut ini sedikit curahan ekspresi yang saya buat dalam bentuk tulisan yang semoga menjadi pengingat, termasuk bagi saya.
J

(Dok. Saat Raker sehabis yasinan masa2 ketika jadi penghuni Mahad Polban Gen.1 Kece Badai 2014)

Hal yang memotivasi saya adalah ketika mendengar kisah-kisah luarbiasa manusia yang digoreskan pada lembar-lembar sejarah kehidupan ini. Banyak kemudian dari kisah-kisah itu terus menginspirasi dari generasi-kegenerasi. Tentulah pribadi ini bukan salah satu dari kisah-kisah itu, namun ada secuil keinginan  diri ini untuk beraazaam agar menjadi pribadi,yang sedikit bermanfaat serta bisa menginsfirasi, baik itu hanya untuk keluargaku sendiri.

Haru dan bangga ketika mempelajari kisah mengorbankan Pak Jendral Soedirman  dalam perang melawan para penjajah dulu, yang sampai dalam keadaan sakitpun beliau rela bergerilia naik turun gunung bahkan dengan kondisi ditandu oleh para prajurit setianya, dalam kisah ini kita belajar betapa pengorbanan sungguh-sungguh dalam menjalankan amanah, tugas, ataupun kewajiban yang kita punya. Sedikit dari penggalan kisah Pak Jendral soedirman itu, kita belajar apapun posisi kita saat ini, baik sebagai pelajar, karyawan, rakyat, anak dari orang tua kita, bahkan posisi kita sebagai seorang hamba, tentunta kita harus menjalankan secara penuh amanah tersebut dengan benar-benar melaksanakan secara sungguh-sungguh apa yang kita harus laksanakan.

Iri bercampur bangga, ketika ada sosok-sosok muda dizamzn ini yang berprestasi, yang dengan umurnya yang masih muda, namun begitu banyak memberikan manfaat dengan action-action kreatifnya. Yang rela menyisihkan sebagian waktu untuk membagi-membagi kebermanfaatan kepada sesama. Ka Budi Waluyo salah satunya, pendiri sekolah TOEFL dan B.Inggris Online ini, di sela-sela kesibukan kegiatan perkuliahan yang padat selama S2 dan S3 Luar Negeri di rela kemudian untuk mengajarkan materi TOEFL serta B.Inggris, dengan alasan dan tujuan agar anak-anak Indonesia bisa melaksanakan pembelajaran B.inggris (khusunya) tanpa terhalang dengan keterbatasan jarak. Inspirasinya lahir dari rasa iba dirinya ketika menyaksikan keterbatasan anak daerah dalam memperoleh pendidikan yang setaradengan anak-anak yang ada dipusat kota. Sama halnya dengan Ka Budi Waluyo, seorang Alfatih Timur juga merupakan salah satu anak muda yang sama-sama luar biasa, ya dia adalah Founder dari yayasan Kitabisa.com, cara pikirnya yang kreatif dan didorong dengan kepedulian tehadap sesama, suatu sistem kreatif lahir, terlebih dalam soal penggalangan dana bantuan untuk kemanusiaan dengan akses berbasis web, cara penggalngan dana yang beda, kemudian memudahkan para donatur untuk memberikan bantuanya dimanapun berada, alhasil dari cara kreatif ini banyak dana terkumpul dari orang-orang baik sehingga semakin banyak orang-orang yang terbantu lewat yayasan kitabisa.com.
Dikala orang-orang mengoreskan kebaikan-kebaikan dan mengoptimalkan waktu mereka agar lebih bermanfaat dan produktif, lantas dimana kah posisi kita saat ini kawan? apakah kemudian hanya menghabiskan kesempatan waktu kita ini dengan hal yang penuh kesia-sian belaka? Ini bukan berarti bahwa kita secara total harus meninggalkan kegiatan duniawi kita, yang bahaya ketika tujuan hidup ini terbelenggu dengan angan-angan dunia yang bisa sampai melalaikan kita sebagai muslim unuk mengingat kehidupan yang abadi yakni kehidupan akirat. Tertera jelas dalam kandungan surat Al-Asr (Demi Waktu), bahwa dikatakan dalam surat tersebut “sesungghnya manusia itu benar-benar dalam kerugian” “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat mena sehati supaya mentaati kebenaran….” Dalam potongan ayat tersebut jelas poin penting bahwa manusia yang beriman kepada perintah Alloh dan Rosulnya serta orang-orang yang mengerjakan amal saleh atau kebaikan-kebaikan adalah orang-orang yang tidak rugi artinya merekalah yang tepat dalam memanfaatkan waktu-waktunya. Apapun posisi ataupun amanah kita saat ini, baik sebagai pelajar yang sedang menuntut ilmu, pembisnis, karyawan, engineer, penjabat, dan lain sebaginya semata-mata dilakukan hanya sebagai pengabdian kita kepada Alloh SWT, sungguh sangat rugi sekali kita ketika hari-hari kita dalam beratifitas berjam-jam namun hanya ditujukan untuk sekedar duniawi saja sungguh sangat rugi, semoga kita bisa meruluskan segala niat dan tujuan kita, menghargai waktu-waktu berharga kita, dan semoga kita dapat senantiasa menjaga hati  fikiran kita dari hanya berisikan duniwi saja, Maksimalkan waktu-waktu kita kawan karena sungguh dunia ini hanya seperti air di jari telunjuk kita, dibandingkan dengan akhirat yang luasnya seluas air di samudra, “ menghargai waktu juga berarti kita bisa mensyukuri keadaan yang Alloh berikan didalam kehidupan yang kita jalani sekarang ini. Mari kita pintar-pintar menghargai dan mensyukuri waktu berharga kita, hidup didunia ini sebentar dan Cuma sekali, jangan sampai kita menyesal di hari kemudian jika kelak kita sudah ada difase kehidupan akhirat. Ditutup dengan tukisan luar biasa yang saya kutip dari IG ust @felix_xiaw

“Semuanya akan tergantung dari pemikiran kita, akan menurut pada prinsip kita tentang tujuan hidup dan keyakinan akan akhirat”

“Mereka yang hanya dunia jadi tujuannya, wajar bila rutinitasnya dipenuhi segala yang fana, tawa, canda, yang melalaikan”

‘Tentang baju tertrendi, goyang terkini, gadget tercanggih, destinasi luarnegeri, terlihat high dan dikagumi penjuru negeri”

“Kenikmatan-kenikmatan semu tanpa arti ialah bila standar semua harus pada materi, yang ada hanya bertambah kegalauan

“Padahal bahagia itu paling enak ditemukan dalam kesederhanaan, dalam hal-hal kecil yanh bisa disyukuri dan dimaknai”

“Dan puncak kesederhanaan pikir itu ialah keimanan, keyakinan bahwa Allah tahu yang terbaik bagi hamba-Nya, sesimpel itu”

“Maka sesiapa yang Allah tujuan hidupnya, keadaan apapun baik baginya, sebab mampu hantarkan dirinya menuju ketaatan”

“Bahagia baginya bukan materi tapi ada pada hati yang selalu bisa menemukan keindahan pada apapun yang Allah beri baginya”

“Karena bukan apa yang diberikan yang paling penting, tetapi mengenal siapa pemberinya, itu yang munculkan bahagia “ (23/11/2016)


Share:

0 komentar:

Posting Komentar