Gambar Ketika Penggalangan Baksos HPMC Ramadan 2016
Tinggal menghitung hari tanah air
akan merayakan kembali hari jadinya yang ke-71. Bigitulah seolah-olah setiap
negera di dunia ini memiliki hari jadinya masing-masing, terlebih negara-negara
yang dulunya merupakan negara korban imperialisme (penjajahan) abad belasan
Masehi, korban dari ambisi keserakahan negara-negara tak manusia yang berani
berabad-abad lamanya mempraktekan pemerasan dan perbudakan pada setiap negara-negara
yang dilaluinya. Momentum hari kemerdekaan 17 Agustus mengingatkan kepada kita
semua sebagai warga negara indonesia saat ini untuk terus mengambil hikmah atau
pun pelajaran penting dari peristiwa kemerdekaan, baik sejarah pra kemerdekaan,
persiapan kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan. Ir.Soekarno dengan istilah
andalannya yaitu “Jasmerah” yang merupakan akronim dari jangan sampai melupakan
sejarah. istilah dari salah satu founding father tersebut mengingatkan kepada
kita sebagai warga negara untuk memetik banyak pelajaran dari riwayat perjalanan
bangsa ini, agarmana bangsa ini tidak
tersandung kembali pada batu sandungan yang sama untuk yang kedua kalinya.
Ingat kawan bawa kita semua adalah elemen penting dari bangsa (baca:Gerakan ke
Negara), yang akan menentukan mau seperti apakah bangsa ini dimasa yang akan
datang/such as whether indonesia in the future?. Terlebih para generasi mudalah
akan menjadi generasi penerusnya,*hehe ingat kita semua termasuk elemen penting
bangsa ini. Menelaah kembali tentang sejarah, bahwa momen kemerdekaan bangsa
kita tidak terlepas dari yang namanya generasi muda. Banyak peristiwa penting terjadi
melibatkan para generasi muda yang kemudian menjadi pelopor tonggak perjuangan
melawan imperialisme banyak kemudian dahulu organisasi kepemudaan di tiap
daerah yang terlahir atas dasar solidaritas dan keprihatinan atas kondisi
bangsa, diantarnya jong sumatra bon, jong ambon,jong java dll. Flash back dikit
sepenggal kisah dalam detik-detik persiapkan kemerdekan bahwa ada perdebatan
penting yang terjadi antara golongan muda (sukarni, wikana, sayuti malik dkk)
dan golongan tua (Moh.Hatta, soekarno dkk). Golongan muda yang ambisius
menginginkan proklamsi kemerdekaan dilakukan sesegera mungkin, karena jepang
telah menyerah pada sekutu (15 Agustus 1945) setelah dibomnya Kota Hirosima dan
Nagasaki. Sedangkan golongan tuaersikukuh harus mempertimbangkan kondisi saat
itu, hingga pada tanggal 16 Agustus 1945 terjadinya peristiwa Rengesdengklok
oleh golongan muda. Akhirnya dari latar belakang peristiwa itu menjadi
pendukung terjadinya peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,
bertepatan pada hari jumat 9 Ramadhan 1433 H. Akhirnya bangsa indonesiapun
lahir sebagai negara yang merdeka dari penjajahan belanda dan jepang, memulai
babak baru sebagai bangsa yang merdeka. Sedikit sepenggal sejarah keterlibatan
para generasi muda tadi dari sekian banyak kisah pemuda yang tergores dalam
perjalanan merdekanya bangsa ini.
Dalam konteks indonesia hari ini,
banyak sekali pemahaman yang berkembang bagaimana mendefinisikan bangsa
indonesia yang merdeka, banyak masyarakat hari ini mendefinisikan merdeka itu
bukan terlepasdari penjajahan fisik semata, namun ada yang berpendapat hari ini
indonesia belum merdeka, belum merdeka dari kemiskinan, penggangguran, korupsi
dan banyak lagi, bahkan banyak aset-aset srategis negara saat ini yang sebagin
besar sahamnya dimiliki oleh pihak asing. Sebagai referensi data untuk penduduk
miskin di Indonesia dari data BPS (Badan Pusat Statistika) bulan maret 2016 mencapai 28,01 juta orang (10,86 persen), ini tentunya bukan
angka yang sedikit kawan. Data ini tentunya memiliki dampak “Domino” terhadap
timbulnya permasalah-permasalahan sosial lainya yang lebih kompleks, seperti meningkatnya
pengangguran, tingkat pendidikan penduduk yang rendah, kualitas kesehatan
masyarakat yang rendah, tidak prilaku kejahatan (krimnal) meningkat,
merajarelanya prostitusi dan banyak lagi. Lantas mau seperti apakah posisi kita
sebagai generasi muda saat ini? Yang tentunya harus terlibat dalam pembentukan nasib
bangsa ini dimasa depan, mau dibawa kemana? *bukan lagu. Cara memaknai kemerdekaan
generasi muda saat ini adalah dengan mengisi diri dengan hal-hal yang positif,
berikut bebera cara memaknai kemerdekaan indonesia.
1.Menambah
kapasitas dalam bidang keilmuan,
Tentu ini salah satu hal yang tepat dalam mengisi dan
memaknai kemerdekaan hari ini bagi para generasi muda, bukan hal yang sebanding
memang jika dibandingkan dengan perjuagan para pahlawan kemerdekaan dulu yang
mengorbankan nyawanaya dimedan perang, namun dengan mennambah kapasitas
keilmuan kita dalam berbagai bidang akademik maupun non-akademik, melalui
lembaga formal maupun informal sama-sama berpotensi meningkatkatkan kwalitas
generasi muda yang ada, ditambah lagi dengan pembagunan karakter dari berbagai
nilai kehidupan seperti nilai-nilai agama, tentunya ini akan berdampak baik
bagi perkembangan bangsa kedepaya. Ini tergambar dari berbagai riwayat kemajuan
peradaban diberbagai belahan bumi, contoh saja bagaimana peradaban islam modern
berjaya semasa bani Abbas yang berpusat di Bagdad dengan masa kejayaan selama 8
Abad lamaya, semua itu adalah didasarkan pada masarakat yang berorientasi
kepada keilmuan dan nila-nilai agama yang terejawantahkan dalam kehidupan
sehari-hari (baca : Imperilium III). Sudah harus kita yakini bahwa dengan ilmu
Alloh akan menggakat hambanya beberapa derajat seperti tertulis jelas dalam Quran surat Al-Mudjadilah ayat 11.
2.Membentuk
mental wirausaha
Sungguh sangat mulia sekali orang-orang yang berjuang menjadi
seorang wirausaha*pendapat sendiri hehe, karena seorang wirausaha ini secara
tidak langsung mereka membantu permasalahan pengangguran yang ada indonesia,
terlepas dari orientasi bisnis yang ada. Menurut data yang pernah saya dapatkan
dalam sebuah seminar kewirausaan dijelaskan bahwa tingkat jumlah wirausahadi
indonesia itu sekitar 6 % ditahun 2013, angka ini lebih kecil jika dibandingkan
negara tingkat wirausaha yang ada di Singapura sekitar 11%. Banyak sekali
ditahun ini generas muda yang terjun dalam bidang bisnis, ini salah satu fakta
yang membanggakan dan tentunya berdampak baik untuk bangsa ini. Pentingnya
membangun mindset seorang job creator dibandingkan dengan job seeker. Terlebih
pola wirausaha yang berorientasi untuk memajukan ekonomi masyarakat seperti istilah
yang kini populer yaitu social enterpreneur. Dimana pola wirausaha atau bisnis
yang tidak hanya berorientasi pada kuntugan pribadi semata, tapi berfokus lebih dalam memberdayakan masyarakat agar
prekonomianya meningkat lebih baik.
3.
mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
Memaknai momentum kemerdekaan dengan melibatkan diri dalam
kesibukan-kesibukan organisasi sosial kemasyarakatan merupakan juga salah satu
cara yang tepat dalam memaknai momen kemerdekaan hari ini. Berjamurnya organisi
ataupun komunitas sosial kemasyarakatan yang dibentuk generasi muda salah satu
tanda baik, hal ini menandakan bahwa semakin bertabahnya generasi muda yang
prihatin, dan peduli kepada permasalahan-permasalan dalam kehidupan masyarakat.
Baik organisasi yang berfokus dalam bidang lingkungan, pendidikan, sosial,
ekonomi, dan bidang-bidanglainnya. Satu pelajaran berharga dari setiap
organisasi atau komunitas sosial kemasyarakatan, mereka peduli dengan kondisi
masyarakat hari ini, dan ingin menjadi bagian dari solusi untuk masyarakat. Meningkatkan
sikap peduli sesama dan menjauhkan penyakit egosentrisme (berorientasi hanya
pada diri sendiri) itu sangat penting, bukankah seorang hamba itu harus
bermanfaat bagi sesamanya? Seperti terkadung dalam sebuah hadis riwaytat
Thabrani “Khoirunas Angfauhum Linnas” yaitu sebaik-baiknya manusia adalah yang
bermanfaat bagi manusia lainnya.
Itulah
beberapa cara dalam memaknai kemerdekaan bangsa ini, sedikit memang tapi semoga
jadi sedikit referensi dan mejadi bahan
evalusasi di bagi penulis sendiri. Yuk sama-sama mengisi masa muda ini dengan
aktifitas-aktifitas positif, ajak kawan-kawanya untuk sama-sama berbuat
positif. Ingat masa muda cuma sekali jangan disia-siakan kawan, mengutip
kalimat dari Pak.Budi Waluyo (Perintis Sekolah TOEFL Online) Let’s Break The
Limits!!! Janganan sampai keterbatasan apapun menjadi penghambat diri kita
untuk lebih berkebang dan bermanfaat. Dirgahayu RI ke-71. Semoga Alloh
senantiasa merahmati tempat tinggal kita. (by.Yuda Wardiana)
0 komentar:
Posting Komentar